Selamat membaca

Selasa, 17 November 2009

Arsitektur Bergaya Modern


Ini adalah Villa Savoye kepunyaan Le Corbusie dan ini termasuk arsitektur bergaya modern.

Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.

Mengenai nilai estetika  yang dimiliki bangunan yang memiliki arsitektur bergaya modern ini, akan saya jelaskan diantaranya yaitu :
  • Keseimbangan : Keseimbangannya bisa dilihat dari bentuknya yang statis seperti balok yaitu simetris, karena bentuknya dapat dicerminkan.
  • Tekanan : Tekanan atau vokal pointnya terlihat pada jendela dibagian atas, itu yang pertama kali saya lihat ketika melihat villa savoye ini.
  • Irama : Iramanya statis karena terkesan kaku.
  • Proporsi : Proporsinya standar. 
  • Skala : Skalanya normal tidak terlalu besar.
  • Unity : Kesatuan untuk bangunan ini saya lihat pada bagian balok yang diatas yang diberi penopang tiang-tiang sehingga balok tersebut lebih menonjol atau lebih jelas.
  • Sequence : untuk bangunan ini saya tidak melihat adanya sequence (mungkin anda bisa melihatnya).






read more “Arsitektur Bergaya Modern”

Bangunan yang Unik


Sebuah block perkantoran baru di Cina yang sedang dalam pembangunan dimana merupakan desain dari seorang arsitek asal Jepang bernama Sako Keiichiro, dipercaya merupakan bangunan yang memiliki jendela paling banyak sedunia.

Adapun bangunan itu berlantai 9 dan memiliki jendela hampir 1000 buah.

Seorang jurnalis surat kabar setempat bahkan menghitung jumlah jendela tersebut. Mau tahu detailnya?

Menurut penghitungan sang jurnalis, bangunan itu memiliki 113 jendela di 15 ruangan yang ada di lantai 9, dan dalam satu ruangan saja terdapat 21 jendela.

Gak ada satu ruanganpun di bangunan itu yang benar-benar berbentuk persegi empat atau bujur sangkar, terdapat koridor angin disekelilingnya dan di antara ruangan. Dan masing-masing lantai terdapat taman kecil.

"Di dalam seperti menyesatkan," jelas seorang pekerja konstruksi yang juga mengatakan kalau bangunan itu merupakan proyek tersulit dan yang menghabiskan paling banyak waktunya.
bangunan itu membuat orang-orang yang lewat dan melihatnya terlalu lama menjadi pusing.

Wei, kepala konstruksi menjelaskan kalau bangunan itu bakal rampung musim panas tahun ini. Selain itu Wei juga menjelaskan kalau sebuah hotel berlantai 3 juga bakalan di buat dengan desain seperti bangunan perkantoran ini.

Menurut Wei, total pembuatan bangunan perkantoran itu menghabiskan biaya sekitar 6 Juta poundsterling (sekitar Rp 106.547.700.000). Sedang biaya jendela nya sendiri saja berjumlah 500,000 Poundsterling (sekitar Rp 8.878.975.000).

Ckck.. sepertinya kurang kerjaan aj ya bikin gedung perkantoran kaya gini, buang-buang waktu dan duit aj.
Meskipun begitu bangunan unik ini juga mempunyai nilai estetikanya menurut saya sebagai seorang calon arsitek (alah..), diantaranya yaitu :
  • Keseimbangan : Keseimbangannya bisa dilihat dari bentuknya yang berbentuk kubus yaitu simetris, karena bentuknya dapat dicerminkan.
  • Tekanan : Tekanan atau vokal pointnya terlihat pada bentuk persegi atau jendela yang lebih besar dari pada sekitarnya dibagian tengah dari bawah sampai atas, itu yang pertama kali saya lihat ketika melihat bangunan ini.
  • Irama : Iramanya statis karena terkesan kaku karena bentuknya kubus dan bersiku jadi terlihat kaku.
  • Proporsi : Proporsinya proporsional sepertinya.
  • Skala : Skalanya besar, berbeda dari skala perkantoran biasanya.
  • Unity : Kesatuan untuk bangunan ini saya tidak melihatnya.
  • Sequence : untuk bangunan ini saya kira bentuk jendelanya yang kotak2 dari kecil ke besar.






read more “Bangunan yang Unik”

Bangunan Anti Gempa

Rumah anti gempa ini disebut Rumah Dome atau disebut juga Rumah Kubah. Rumah ini mirip hunian igloo warga Eskimo di kutub utara atau seperti rumah Teletubies. Rumah berbentuk bulat ini memang lebih tahan guncangan dan tekanan kuat karena struktur bangunan horizontal dan vertikal menyatu secara utuh. Setiap bagian dinding bangunan saling menyangga saat terjadi tekanan gempa.

Bentuk bulat dari rumah dome dibuat dengan cetakan berbentuk balon (airform), kemudian diatas cetakan balon ini dicor beton semen. Menurut arsiteknya, rumah dome ini juga mampu menahan terpaan angin 450 km/jam dan tahan berabad-abad.


Saat gempa hebat yang melanda Aceh pada 2004 dan Jogja pada 2006, rumah kubah ini direkomendasikan oleh sejumlah kalangan dan lembaga donor sebagai rumah anti gempa.

Untuk nilai estetika yang ada pada rumah kubah ini menurut saya adalah :
  • Keseimbangan : Keseimbangannya bisa dilihat dari bentuknya yang bulat yaitu simetris, karena bentuknya dapat dicerminkan.
  • Tekanan : Tekanan atau vokal pointnya terlihat pada pintu masuk rumah ini, itu yang pertama kali saya lihat ketika melihat rumah kubah ini.
  • Irama : Iramanya statis karena terkesan kaku walaupun bentuknya bulat.
  • Proporsi : Proporsinya standar orang indonesia
  • Skala : Skalanya normal tidak terlalu besar.
  • Unity : Kesatuan untuk bangunan ini saya lihat tidak ada.
  • Sequence : untuk bangunan ini saya juga tidak melihat adanya sequence.








read more “Bangunan Anti Gempa”

Arsitektur Art Deco


Gambar (1.1)
Puncak menara gaya Art Deco pada Bangunan Chrysler, dibangun 1928-1930

Nama art deco diperoleh dari Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes, meskipun demikian istilahnya tidak digunakan sampai akhir 1960. Art Deco dipengaruhi oleh banyak kultur berbeda, terutama pada masa pra-perang dunia I di Eropa. Pergerakan terjadi pada waktu yang sama, dan sebagai tanggapan untuk kemajuan teknologi dan perkembangan sisoal dari awal abad 20.

Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional “l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes” yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.

Istilah Art Deco berkembang sepanjang penampilannya pada tahun 1925 tetapi tidak menerima pemakaian lebih luas sampai tahun 1960. gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya :
• Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
• Seni “primitif” Afrika, Mesir, atau Aztec Mexico, sebagian didesain dengan gaya berbentuk kubus.
• Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya di dalamnya.
• Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati " periode kuno"
• Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristis
• Fauve, warna palet
• Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasiklasik memacu terbentuknya gaya art deco: Boullée, Schinkel
• Art deco sering dihubungkan dengan Musik jazz, Umur Musik jazz gaya jazzy
• Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis; ziggurats; kristal; " sunbursts"; motif air mancur yang disesuaikan mode
• Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes " modern" wanita; rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an
• Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar

Paris adalah pusat dari seni disain art Deco, yang dilambangkan dalam mebel oleh Jacques-Emile Ruhlmann, yang kita kenal sebagai ahli desainer gaya art deco yang terbaik dan juga Jean-Jacques Rateau, yang memounyai perusahaan Süe et Mare, layar Eileen Gray, besi tempa Edgar Brandt, pabrik logam dan pernis Dunand Jean, kaca Rene Lalique dan Maurice Marinot, barang barang perhiasan dan jam oleh Cartier. Semuanya mewakili gaya art deco.

Asitektur Art Deco selain menerima ornamen-ornamen historis, langgam ini juga menerima pengaruh aliran arsitektur yang sedang berkembang saat itu. Gerakan arsitektur modern yang sedang berkembang pada saat itu bauhaus, De Stijl, Dutch Expressionism, International Style, Rationalism, Scandinavian Romanticism dan Neoclassicism, Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, Jugendstil dan Viennese Secession. Mereka ikut mempengaruhi bentukan-bentukan arsitektur Art Deco serta memberikan sentuhan-sentuhan modern. Modern pada saat itu diartikan dengan “berani tampil beda dan baru, tampil lebih menarik dari yang lain dan tidak kuno” kesemuanya itu dimanifestasikan dengan pemilihan warna yang mencolok, proporsi yang tidak biasa, material yang baru dan dekorasi.


Gambar (1.2)
Asheville, North Carolina City Hall, 1926–1928 melambangkan gaya seni amerika yang menganut gaya Art Deco.

Karena banyaknya negara yang menerapkan langgam ini membuat Art Deco berkembang dengan pesat, hal ini tidak memudahkan pendefinisian langgam yang bangkit populer kembali pada tahun 60-an. Setiap negara yang menerima langgam Art Deco mengembangkannya sendiri, memberikan sentuhan lokal sehingga Art Deco di suatu tempat akan berbeda dengan Art Deco di tempat lain. Tetapi secara umum mereka mempunyai semangat yang sama yaitu menggunakan ornamen-ornamen tradisional atau historikal, sehingga langgam Art Deco merupakan langgam yang punya muatan lokal.

Meskipun pada awalnya Art Deco merupakan gaya yang mengutamakan hiasan-hiasan tradisional setempat, tetapi ia terbuka terhadap sesuatu yang baru, keterbukaan ini tercermin dalam pemakaian material yang baru dan dengan teknik yang baru, tak jarang pula mereka melakukan penggabungan material, sehingga hasil karya mereka hampir selalu inovatif dan eksperimentatif.

Perkembangan Art Deco tidak lepas dari pengaruh situasi dan kondisi jamannya, pada saat itu di Eropa sedang berlangsung revolusi industri, masyarakat terpesona oleh adanya penemuan-penemuan dan teknologi yang maju dengan pesat. Karakter-karakter teknologi yang menggambarkan kecepatan diejawantahkan ke dalam desain dalam bentuk garis-garis lengkung dan zig-zag.


Gambar (1.3)
Tepi yang dibulatkan adalah karakterisitik dari art deco.

Lengkungan yang ditampilkan itu merupakan ekspresi gerak, teknologi modern dan rasa optimisme. Orang-orang sering menjuluki lengkungan itu dengan “Ocean Liner Style” hal ini mengacu pada bentuk kapal pesiar yang pada saat itu merupakan karya manusia yang patut dibanggakan, jadi bentukan kapal, bentuk lengkung dijadikan sebagai ekspresi kemoderenan.
Sesuai dengan pengaruhnya, Art Deco ditandai dengan material seperti aluminum, baja tahan-karat, pernis, kayu, sharkskin ( shagreen), dan zebraskin. Yaitu penggunaan bentuk yang berani ,berliku-liku dan bentuk kurva ( tidak sama dengan kurva berliku-liku dari art Nouveau), pola chevron, dan motif sunburst. Sebagian dari motif ini ada dimana mana- sebagai contoh motif sunburst digunakan dalam konteks bervariasi dengan contoh motif ini sering digunaka dalam sepatu para nyonya, suatu kisi-kisi radiator, aula dari Balai Kota Musik Radio dan puncak menara dari bangunan Chrysler.

Art Deco pelan-pelan menghilang dari barat setelah banyaknya bangunan yang dibangun dengan gaya art deco pada saat itu dan mulai ditertawakan oleh para kritikus bangunan sebagai gaya yang terlalu mencolok dan kemewahan yang palsu. Gaya ini kemudian diperpendek oleh sifat keras dari perang dunia ke II. Di negara-negara kolonial seperti India, gaya ini menjadi suatu pintu gerbang untuk Pandangan moderen dan tetap digunakan dalam tahun 1960. Suatu kebangkitan minat akan Art Deco datang dengan disain grafis pada tahun 1980, di mana asosiasi nya dengan film noir dan 1930 daya tarik menuju penggunaannya dalam iklan untuk barang barang perhiasan dan fesyen.

Contoh desain Art Deco



Bangunan Chicago's Carbide dan Carbon



Bangunan Supreme Court di Ottawa, Canada




















read more “Arsitektur Art Deco”

Sebagian Jalan Jenderal Sudirman Tanpa Marka Jalan


Sudah satu bulan lebih pengaspalan Jalan Jenderal Sudirman. Kini, jalur lambat jalan nasional selepas dari Jembatan Semanggi hingga depan Hotel Sahid Jaya mulus.

Tidak ada lagi jalan tidak rata dari mulai halte busway Benhil hingga halte busway Karet.

Para pengendara roda dua maupun roda empat bisa tancap gas, bila Jalan Jenderal Sudirman itu tidak macet.

Hampir setiap hari saya melintas di jalan tersebut ketika akan menuju ke tempat kerja. Saya merasa ada yang hilang dengan di jalan jalur lambat itu, yakni marka jalan.

Selepas dari jembatan semanggi hingga depan Hotel Sahid Jaya marka jalan kini lenyap. Tidak ada garis putih lagi di tengah jalan. Meski ada hanya beberapa meter setelah halte busway Karet—itu karena tidak tersentuh dengan pengaspalan.

Memang sejak perbaikan jalan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman marka jalan tertutup aspal. Pertanyaannya, kenapa hingga satu bulan lebih marka jalan juga belum ada.

Seakan-akan tidak koordinasi antara pihak yang mengerjakan pengaspalan jalan dan Dinas Perhubungan yang bertanggung jawab atas marka jalan.

Padahal, marka jalan itu diatur oleh undang-undang. Seharusnya bertindak cepat untuk kembali membuat marka jalan yang hilang.

Sebab, membuat marka jalan itu bukan tiba-tiba karena proyek pengaspalan jalan juga tidak tiba-tiba, tetapi sudah direncanakan dan dianggarkan terlebih dahulu.

Jalan nasional, seperti Jalan Jenderal Sudirman tanpa marka jalan, sangat memalukan.

Bagaimana bisa jalan nasional yang dilintasi oleh tamu negara, wisatawan asing tanpa marka jalan. Selain itu, jalan tanpa marka jalan sangat rawan kecelakaan.




read more “Sebagian Jalan Jenderal Sudirman Tanpa Marka Jalan”