Selamat membaca

Rabu, 21 April 2010

Organisasi Ruang Terpusat

Cara-cara dasar penyusunan pola dan pengorganisasian ruang-ruang sebuah bangunan. Dalam suatu program bangunan yang tipikal, umumnya terdapat syarat-syarat untuk berbagai macam ruang.

Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Memiliki fungsi-fungsi khusus atau persyaratan bentuk khusus
2. Penggunaan yang fleksibel dan dapat dengan bebas dimanipulasi
3. Memiliki fungsi atau kepentingan tunggal dan unik terhadap suatu pola bangunan
4. Memiliki fungsi-fungsi yang serupa dan dapat dikelompokkan menjadi suatu ‘cluster’ fungsional atau berulang dalam suatu rangkaian linier
5. Membutuhkan bukaan ke ruang luar untuk mendapatkan cahaya, ventilasi, pemandangan, atau pencapaian ke luar bangunan
6. Harus dapat dipisahkan untuk kepentingan pribadi
7. Harus mudah dicapai.

Cara penyusunan ruang-ruang ini dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi pola hubungan ruang pada bangunan. Keputusan mengenai jenis yang harus digunakan dalam situasi khusus akan tergantung pada:
1. Kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional, persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan
2. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya.
Setiap jenis organisasi/pola hubungan ruang didahului oleh bagian yang membicarakan karakter bentuk, hubungan-hubungan ruang dan tanggapan lingkungan dari kategori tersebut. Hal-hal yang perlu dipelajari dalam hubungannya dengan:
1. Ruang-ruang macam apa yang ditampung dan di mana? Bagaiman ruang-ruang tersebut dibentuk?
2. Hubungan-hubungan apa yang terjadi antara ruang, satu dengan yang lain dan terhadap lingkungan eksterior?
3. Di mana tempat masuknya dan konfigurasi apa yang dimiliki alur sirkulasinya?
4. Apa bentuk eksterior organisasi/pola ruang tersebut dan bagaimana tanggapannya terhadap lingkungan?

Jenis organisasi/pola ruang terpusat :


Pola terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan domoinan.

Ruang pemersatu terpusat, dari suatu pola pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder disekelilingnya.

Ruang-ruang sekunder pada suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk, dan ukuran, serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relative, atau lingkungan sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga memungkinkan bentuk pola dan organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi lingkungan tapaknya.

Apabila bentuk pola terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.
Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, lup, atau spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

Pola organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan secara geometris teratur dapat digunakan untuk:
a. Menetapkan titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruang
b. Menghentikan kondisi-kondisi aksial
c. Berfungsi sebagai suatu bentuk obyek di dalam daerah atau volume ruang yang tetap.


contoh bangunannya :






sumber : 
greenlifearchitecture.blogspot.com
read more “Organisasi Ruang Terpusat”

Selasa, 20 April 2010

Kombinasi Bentuk Dalam Arsitektur

Stata Center (Cambridge, Massachusetts, USA)

Disetiap bangunan arsitektur tak jarang seorang arsitek mengkombinasikan bentuk - bentuk geometri yang diingikannya untuk dijadikan sebuah bangunan yang unik atau bangunan yang memiliki ciri khas.

Bentuk yang digabungkanpun tidak boleh sembarang, harus memperhatikan unsur estetikanya agar bangunan yang tercipta enak dan nyaman untuk dilihat dari dekat maupun dari jauh.

Teori dalam menggabungkan kedua buah bentuk pada arsitektur yaitu, "Apabila dua buah bentuk yang berbeda geometri atau berlawanan orientasi saling menembus batas masing-masing, maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan dominasi secara visual".

Beberapa contoh bangunannya :

Fuji television building (Tokyo, Japan)

architectureblog-matt.blogspot.com/2008_11_01_archive.html

Memiliki gabungan bentuk bola dengan bentuk balok, kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsur ketiga yang memiliki geometri serupa dengan salah satu bentuk asalnya.

Museum olahraga TMII (Jakarta, Indonesia) 

tamanmini.com/index.

Memiliki gabungan bentuk bola dengan persegi panjang, salah satu dan kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain secara keseluruhan di dalam ruangnya.

Cubic Houses (Rotterdam, Netherlands)

unusual-architecture.com/cubic-houses-rotterdam-netherlands/
unusual-architecture.com/cubic-houses-rotterdam-netherlands/
Memiliki gabungan bentuk kubus dengan bentuk balok dibawahnya, kedua bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas masing-masing dan bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.
read more “Kombinasi Bentuk Dalam Arsitektur”

Transformasi Bentuk Dengan Pengurangan


Dalam arsitektur sering kita lihat bangunan yang memiliki bentuk yang berbeda pada bangunan umumnya tak sedikit juga bangunan memiliki bentuk yang unik.
 Bentuk itu semua berasal dari bentuk awal yang sudah dirubah dan dimanipulasi menjadi bentuk yang baru atau berbeda dari bentuk sebelumnya.
Transformasi bentuk atau perubahan bentuk bisa didapat melalui berbagai variasi seperti dengan perubahan dimensi bentuk, pengurangan beberapa bagian dari bentuk awal, dan penambahan beberapa bagian bentuk.

Disini saya akan menjelaskan perubahan bentuk dengan mengurangi volume bentuknya.

Jadi suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumenya.
Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi bentuk yang lain sama sekali.
contoh, bangunan dibawah ini :

Casa da musica (Porto, Portugal)

www.architecture-page.com/go/projects/casa-da-musica


Rumah musik asal portugal ini memiliki bentuk dasar kubus dan dengan mengurangi sebagian dari volume bentuk awalnya, bentuk bangunan ini berubah menjadi bentuk yang baru atau unik.

Terlihat volume yang dikurangi yaitu dengan memotong miring semua sisi kubus dengan memperhatikan bentuk estetikanya sehingga terciptalah bentuk yang unik.

jadi dengan contoh bangunan ini sudah cukup jelas mengenai perubahan bentuk dengan cara mengurangi beberapa bagian volume bentuknya.
read more “Transformasi Bentuk Dengan Pengurangan”