Selamat membaca

Rabu, 06 Januari 2010

Tema Arsitektural Perumahan

Pendahuluan 

Fenomena desain tema arsitektur perumahan memang menjadi tren yang berkembang pesat pada masa kini, hingga masing-masing perumahan selalu tampil dengan desain tema tertentu untuk mengembangkan lingkungannya. Perkembangannya desain arsitektur perumahan masa kini muncul sebagai sebuah komoditi komsumsi manusia sehingga terjadi perubahan makna fungsi hunian sebagai rumah tinggal yang dapat dikembangkan ruang-ruangnya bertambah pada kenyamanan, keamanan, kebanggaan dan keindahan yang akan terkait dengan desain arsitekturnya
Fenomena arsitektur tematik berawal dari semakin tipisnya batas ruang dan waktu di era teknologi informasi sehingga kita bisa melihat karya-karya arsitektur di tempat yang berbeda hanya dengan berupa visualisasi gambar, hal ini membuat sumber-sumber ide dapat diambil dari mana saja. Namun sampai sejauh mana makna yang ingin ditampilkan perancang melalui visualisasi bangunan
Tulisan ini merupakan pendapat penulis dalam mengamati tema arsitektur pada perumahan terutama pada fisik bangunan yang akhirnya membawa pemahaman bahwa keindahan fisik bangunan pada arsitektur tematik perumahan bersifat subyektif dari persepsi masing-masing individu pengamat yang dilatar belakangi oleh pengetahuan dan pengalaman pribadi.

Kajian

Gelombang arsitektur tematik dalam desain urban memang mempengaruhi perilaku masyarakat, dimana berbagai ragam artefak fisik karya arsitektur yang dilepas begitu saja dari konteks ruang geografis dan waktu kemudian direproduksi sebagai komoditas yang saat ini banyak digunakan sebagai tema keseharian dalam kompleks perumahan urban. Di Semarang fenomena ini pun sudah tumbuh dari beberapa perumahan misalnya; perumahan Semarang Indah dengan nuansa oriental , perumahan Puri Mediterania dengan nuansa mediteran, dan perumahan Royal Family dengan nuansa klasik dan masih banyak yang lainnya. Semua desain tersebut merupakan tawaran tempat tinggal sekaligus menawarkan keindahan fisik bangunan yang berbeda.
Namun sampai sejauh mana makna yang ingin ditampilkan perancang melalui visualisasi bangunan tersebut sampai kepada penggunanya, diperlukan wawasan yang lebih luas tentang pentingnya pemahaman bahwa perancangan harus kembali kepada manusia sebagai penggunanya, bila kita mengingat kembali teori Vitruvius tentang venustas yang berarti keindahan, memang pengertian keindahan luas sekali yang didalamnya terdapat ekspresi, proporsi, dan komposisi yang pada prinsipnya masih tergantung dari persepsi pengamatnya seperti yang dikatakan Raskin (1954). Lalu bagaimana keindahan fisik bangunan pada tema arsitektural perumahan dinilai? Individu melalui persepsi masing masing akan memberikan pendapatnya, yang semua itu ditentukan dari pengetahuan yang dimilikinya serta pengalamannya selama ini.
Misalnya ketika seseorang ditanya untuk memilih tinggal pada perumahan dengan desain arsitektur minimalis atau arsitektur klasik, tentu dengan segala subyektifitas yang ada pada dirinya akan keluar, sebagai contoh; bila seseorang menyukai sesuatu yang mewah kemudian tampilan yang gagah tentunya perumahan dengan desain arsitektur klasik akan lebih menarik, tetapi bila seseorang menyukai sesuatu yang simpel kemudian sederhana tentunya perumahan dengan desain arsitektur minimalis menjadi pilihannya.

Penutup

Dari wacana singkat diatas didapat sebuah kesimpulan bahwa keindahan fisik bangunan pada tema arsitektur perumahan yang dikembangkan oleh perancang akan menjadi sesuatu yang menarik dan memiliki makna manakala seseorang telah menjadikan tema arsitektural perumahan tersebut sebagai pilihan untuk tinggal didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar