Le Corbusier adalah seorang arsitek kelahiran Pranciss-Swiss yang memiliki nama asli Charles-Edouard Jeanneret lahir pada tanggal 6 Oktober 1887 dan meninggal pada tanggal 27 Agustus 1965 (pada usia 78 tahun). Beliau sangat dikenal dalam aliran rancangan/desain Modernisme atau International Style bersama dengan Ludwig Mies van der Rohe, Walter Gropius, dan Theo van Doesburg. Ia juga adalah seorang perencana perkotaan, pelukis, pemahat, penulis dan perancang perabot.
BIOGRAFI
Le Corbusier adalah seorang ahli dalam teori-teori desain modern dan beliau sangat berdedikasi dalam menghasilkan kehidupan yang lebih baik pada kota dan tempat tinggal yang cukup padat. Kariernya berjalan selama lima dekade dengan begitu banyak bangunan yang telah dibangun tersebar di sepanjang Eropa, India, Rusia, dan dua di Amerika. Ia juga seorang perancang kawasan, pelukis, pematung, penulis, dan perancang modern furniture.
Beliau dilahirkan sebagai Charles-Edouard Jeanneret di La Chaux-de-Fonds, sebuah kota kecil Neuchâtel canton di bagian timur laut Swiss, tepatnya di pegunungan Jura, yang hanya 5km dari perbatasan Perancis. Le Corbusier tertarik pada visual art dan menempuh pendidikannya di La-Chaux-de-Fonds Art School. Guru Arsitekturnya pada masa itu adalah arsitek René Chapallaz, yang kemudian menjadi pengaruh terbesar pada desain beliau pada awal karier beliau. Pada awal kariernya sebagai arsitek, Le Corbusier lebih banyak mendesain villa-villa, seperti: Villa Fallet, Villa Schwob, dan Villa Jeanneret-villa ini didekasikan untuk orang tuanya- di La Chaux-de-Fonds. Villa-villa ini merupakan suatu karya arsitektur vernacular yang popular di negara-negara sepanjang pegunungan Alpen. Pada awal tahun-tahun kariernya, ia kemudian memutuskan untuk mencari pengalaman di tempat lain agar lepas dari hal-hal yang mengikat kreativitasnya di kota kelahirannya. Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan berkeliling Eropa. Pada tahun 1907 beliau sampai di Paris, di mana kemudian Beliau bekerja pada Auguste Perret, seorang ahli beton dari Perancis. Antara Oktober 1910 dan Maret 1911, beliau bekerja pada Peter Behrens di dekat kota Berlin, di mana kemudian beliau bertemu dengan Ludwig Mies van der Rohe dan Walter Gropius. Setelah itu. Ia menjadi salah satu arsitek yang cukup berpengaruh di Jerman, di mana pengalaman beliau pada masa itu membawa pengaruh yang cukup besar pada hasil karya beliau selanjutnya.
Pada akhir tahun 1911, beliau melakukan perjalanan ke semenanjung Balkan untuk mengunjungi Yunani dan Turki sambil menggambar banyak sketsa bangunan di sana termasuk Kuil Parthenon, yang kemudian dimasukkan oleh beliau dalam Vers une architecture (1923). Vers une architecture, yang dapat diartikan sebagai “Towards a New Architecture” marupakan kumpulan esai Le Corbusier. Esai-esai tersebut biasa terbit dalam jurnal berbahasa Perancis L'Esprit Nouveau, di mana pada jurnal tersebut terdapat teori-teori Le Corbusier yang mencakup Teori Arsitektur Modern. 1914-1930 Career: The Villas Selama Perang Dunia I, Le Corbusier mengajar di sekolah lamanya La-Chaux-de-Fonds Art School, dan tidak kembali ke Paris sampai perang tersebut berakhir. Selama 4 tahun di Swiss, beliau menelaah banyak teori-teori arsitektur yang menggunakan kaidah teknik arsitektur modern. Salah satu karya beliau pada masa itu adalah “Domino House” (1914-1915). Desain tersebut kemudian menjadi dasar dari sebagian besar karya beliau sampai 10 tahun setelahnya, di mana kemudian beliau memulai mendesain karya-karyanya bersama keponakannya, Pierre Jeanneret (1896-1967) sampai tahun 1940. Pada tahun 1918, Le Corbusier bertemu dengan Amédée Ozenfant, seorang pelukis Cubist. Ozenfant mendukungnya untuk melukis, di mana kemudian periode hubungan kerjasama mereka pun dimulai. Dengan menganggap Cubism sebagai sesautu yang irrasional namun “romantis”, mereka kemudian mempublikasikan manifesto mereka, Après le Cubisme dan menetapkan teori pergerakan arsitektur modern yang baru, Purism. Purism adalah suatu bentuk dari Cubism, yang merupakan salah satu pendekatan estetika dalam arsitektur. Le Corbusier dan Ozenfant pertama kali mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar teori ini pada tahun 1918. Ekspresi dari Purism adalah ekspresi yang menampilkan kemurnian bangunan yang sepi ornamen, sejalan dengan adagium arsitektur modern yang menilai bahwa: "Ornament is a crime", teori ini muncul karena adanya keinginan untuk melepaskan diri dari penggunaan ornamen dengan berprinsip bahwa tanpa ornamen bangunan bisa tampak lebih indah. Hal ini juga di anut oleh beberapa tokoh lain, yaitu: Arsitek dan Pelukis asal Ceko, Bedřich Feuerstein, Eesti Kunstnike Rühm (Group of Estonian Artists) di Tallinn, Arnold Akberg, Mart Laarman, Henrik Olvi, and Juhan Raudsepp. Jurnal mereka, "Uue Kunsti Raamat", atau "Book of New Art", pada tahun 1928, sangat dipengaruhi oleh L'Esprit Nouveau. Selain itu, salah satu arsitek trekenal penganut Purism adalah Richard Meier.
Corbusier dikenal sebagai salah satu orang pertama yang menyadari pengaruh mobil terhadap bentuk dan rancangan pemukiman manusia. Ia tidak menyukai segala bentuk hiasan atau ornamentasi pada bangunan, dan pernah mengatakan bahwa "semua bangunan seharusnya berwarna putih".
Antara karya-karyanya yang paling terkenal:
- Kursi Chaise longue 'LC4'
- 1928 - Villa Savoye, Poissy-sur-Seine, Perancis
- 1947-1952 - Unité d'Habitation, Marseille, Perancis
- 1948-1951 - Usine Claude et Duval, Saint-Dié-des-Vosges, Perancis
- 1950-1955 - Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, Perancis
Beberapa contoh desain karya Le Corbusier lainnya :
- -Villa Garches, Vaucresson, Perancis 1926-27
- -St. Pierre, Firminy – Vert, Perancis 1965
- -Rumah Kediaman Shodhan, Ahmedabad, India 1956
- -Gedung Pencakar Langit di Tepi Laut, Proyek untuk Algiers 1938
- -Gedung Dewan Legislatif, Chandigarh, India 1956-59
- -Unite d’Habitation. Marseilles 1946-52
- -Centre Le Corbusier, Zurich 1963-67
Komentar Le Corbusier mengenai bentuk :
“Komposisi Kumulatif”
- bentuk aditif
- suatu jenis yang agak mudah
- Indah seperti lukisan, penuh gerakan
- Dapat diatur sepenuhnya melalui klasifikasi dan hirarki, Paris
Contoh : La Roche – Rumah-rumah Jeanneret
“Komposisi Kubus (Prisma-Prisma Murni) “
- Sangat sulit (untuk memasukan semangatnya)
Contoh : Villa di Garches
“sangat mudah”
- Pengombinasian yang nyaman
Contoh : Rumah di Stuttgart
“Bentuk Substraktif”
- Sangat murah hati
- Pada bagian eksteriornya, sebuah keinginan arsitektural akan terpenuhi
- Pada bagian enteriornya, seluruh kebutuhan fungsional terpuaskan (penembusan cahaya, kemenerusan, sirkulasi)
Contoh : Rumah di Poissy
Sumber : wikipedia, greatbuildings, & wikiarquitectura
thanks infonya...:)
BalasHapusinfonya sangat bermanfaat
BalasHapus