Cara-cara dasar penyusunan pola dan pengorganisasian ruang-ruang sebuah bangunan. Dalam suatu program bangunan yang tipikal, umumnya terdapat syarat-syarat untuk berbagai macam ruang.
Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Memiliki fungsi-fungsi khusus atau persyaratan bentuk khusus
2. Penggunaan yang fleksibel dan dapat dengan bebas dimanipulasi
3. Memiliki fungsi atau kepentingan tunggal dan unik terhadap suatu pola bangunan
4. Memiliki fungsi-fungsi yang serupa dan dapat dikelompokkan menjadi suatu ‘cluster’ fungsional atau berulang dalam suatu rangkaian linier
5. Membutuhkan bukaan ke ruang luar untuk mendapatkan cahaya, ventilasi, pemandangan, atau pencapaian ke luar bangunan
6. Harus dapat dipisahkan untuk kepentingan pribadi
7. Harus mudah dicapai.
Cara penyusunan ruang-ruang ini dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi pola hubungan ruang pada bangunan. Keputusan mengenai jenis yang harus digunakan dalam situasi khusus akan tergantung pada:
1. Kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional, persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan
2. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya.
Setiap jenis organisasi/pola hubungan ruang didahului oleh bagian yang membicarakan karakter bentuk, hubungan-hubungan ruang dan tanggapan lingkungan dari kategori tersebut. Hal-hal yang perlu dipelajari dalam hubungannya dengan:
1. Ruang-ruang macam apa yang ditampung dan di mana? Bagaiman ruang-ruang tersebut dibentuk?
2. Hubungan-hubungan apa yang terjadi antara ruang, satu dengan yang lain dan terhadap lingkungan eksterior?
3. Di mana tempat masuknya dan konfigurasi apa yang dimiliki alur sirkulasinya?
4. Apa bentuk eksterior organisasi/pola ruang tersebut dan bagaimana tanggapannya terhadap lingkungan?
Jenis organisasi/pola ruang terpusat :
Pola terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan domoinan.
Ruang pemersatu terpusat, dari suatu pola pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder disekelilingnya.
Ruang-ruang sekunder pada suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk, dan ukuran, serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.
Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relative, atau lingkungan sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga memungkinkan bentuk pola dan organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi lingkungan tapaknya.
Apabila bentuk pola terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.
Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, lup, atau spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.
Pola organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan secara geometris teratur dapat digunakan untuk:
a. Menetapkan titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruang
b. Menghentikan kondisi-kondisi aksial
c. Berfungsi sebagai suatu bentuk obyek di dalam daerah atau volume ruang yang tetap.
contoh bangunannya :
sumber :
greenlifearchitecture.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar